Seni Pengambilan Keputusan Sesuai Pratap Triloka

pinterest.com

Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri handayani memiliki makna mendalam yang dapat kita jadikan landasan dalam setiap pengambilan keputusan, yaitu pemimpin pembelajaran yang selalu berpihak kepada murid. Sebagai pemimpin dalam mengambil keputusan seharusnya : Memberikan teladan dan contoh akan keputusan yang bijak,menjadi teladan yang patut ditiru (Ing Ngarso Sung Tulodo). Mampu memberdayakan dan membangun kerukunan, menyemangati, membuat orang lain memiliki kekuatan demi memperbaiki kualitas diri mereka (Ing Madya Mangun Karsa). Mampu mempengaruhi dan mendorong semangat meningkatkan kualitas agar selalu menjadi lebih baik (Tut Wuri Handayani).

Tentunya kita sebagai guru maupun sebagai pibadi yang utuh memiliki nilai-nilai yang tertanam dalam diri sendiri. Nilai-nilai positif yang bersifat universal inilah yang mampu membantu kita sebagai guru dalam pembelajaran. Nilai-nilai positif yang mampu menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan sesuai dengan situasi yang dihadapi dengan mempertimbangkan 3 prinsip dalam pengambilan keputusan.

Pengambilan Keputusan tak lepas dari ketrampilan coaching. Coaching merupakan keterampilan yang penting dalam menggali suatu masalah. Langkah coaching dengan menggunakan metode TIRTA inilah yang merupakan inti dari praktik coaching. Dengan menggunakan metode TIRTA kita dapat mengidentifikasi masalah apa yang sebenarnya terjadi dan membuat pemecahan masalah secara sistematis. Konsep coaching TIRTA sangat ideal apabila dikombinasikan dengan sembilan langkah konsep pengujian keputusan. Dalam upaya mengambil keputusan dengan baik maka keterampilan coaching bisa membantu kita sebagai pemimpin pembelajaran dengan tetap berpihak kepada murid. Dimana murid diberikan kewenangan atas keputusan yang diambilnya. Pengambilan keputusan yang tepat berpengaruh terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman dengan demikian akan berpengaruh bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.

Guru yang melibatkan kemampuan mengelola aspek social emosionalnya dalam pengambilan keputusan memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap kemajuan social emosional murid. Guru yang memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan memiliki kesadaran diri untuk memahami perasaan, emosi dan nilai diri senidiri, memiliki manajemen diri sehingga mampu mengelola emosi dan perilaku, memiliki kasadaran sosial sehingga mampu memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain, memiliki keterampilan berelasi sehingga dapat berkomunikasi dengan lebih efektif, dan dapat mengambil keputusan yang bertanggungJawab. Masalah yang terkait dilema etika akan diselesaikan dengan kepala dingin dan hati yang tenang, sehingga pengambilan keputusan dapat berjalan sesuai dengan langkah yang sistematis.

Pengambilan Keputusan takkan beranjak jauh dari nilai-nilai yang dianut. Nilai-nilai yang dianut pendidik sedikit banyak akan mempengaruhi pembuatan keputusan pendidik. Jika nilai-nilai yang dianut positif maka akan berdampak pada kebijakan dan kebajikan dalam pengambilan keputusan. Kita sebagai pendidik tidak bisa memaksakan nilai yang kita anut dalam sebuah penyelesaian masalah. Proses pengambilan keputusan dalam penyelesaian masalah harus melewati beberapa pengujian, seperti uji legalitas, uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi dan uji panutan/idola. Oleh karenanya perlu adanya tahapan-tahapan dalam pengambilan keputusan dimana tujuan utamanya adalah berpihak pada murid. Pengambilan keputusan yang tepat terkait kasus atau masalah moral atau etika hanya dapat dicapai jika dilakukan melalui 9 langkah pengujian keputusan. Dapat dipastikan bahwa jika pengambilan keputusan dilakukan secara akurat melalui proses analisis kasus yang cermat dan sesuai dengan 9 langkah tersebut, maka keputusan tersebut diyakini akan mampu mengakomodasi semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat. Secara tidak langsung akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Pendidik yang mampu mengambil keputusan secara tepat akan memberikan dampak akhir yang baik dalam proses pembelajaran sehingga mampu menciptakan well-being murid untuk masa depan yang lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *