Tumbuhkan Karakter Anak Tercipta Dari Bela Negara

Bela Negara (Fotografi)

Malang, (29/01). Aktivitas bela negara termasuk kegiatan berdampak baik pada para pelajar. Kegiatan bela negara ini juga sudah terlaksana dengan baik di Dodik RINDAM V/BRAWIJAYA, kegiatan ini dihadiri seluruh siswa siswi kelas 7 dan 8 SMP Brawijaya Smart School (BSS) dengan total 285 murid. Pada hari pertama kegiatan tsb didampingi oleh wali kelas dan panitia 16 orang sedangkan pada hari kedua didampingi oleh wali kelas dan panitia 19 orang. Kegiatan bela negara ini dilakukan 17-18 Januari 2024. Kegiatan tsb mengusung tema pembinaan karakter, “Pada awal acara, memang ada 285 murid SMP Brawijaya Smart School (BSS) pada awal acara. Namun, ketika di tengah kegiatan yang sedang berlangsung, ada beberapa anak yang diharuskan pulang dikarenakan masalah kesehatan.” gamblang pak Najah selaku ketua pelaksana. Pasalnya, kegiatan bela negara selalu rutin dilaksanakan per tahun karena sudah menjadi program kerja SMP BSS.

Pembinaan karakter tema yang diusung dalam kegiatan ini, siswa-siswi tidak hanya melakukan kegiatan bela negara di Dodik Bela Negara RINDAM V/BRAWIJAYA. Namun, juga dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan diikuti lagi dan lagi seluruh siswa kelas 7 dan 8. Kegiatan pengabdian masyarakat terbagi menjadi beberapa kegiatan meliputi berbagi makanan, membersihkan masjid, ataupun lingkungan sekitar rumahnya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan agar karakter siswa siswi SMP BSS bisa terbentuk. Kegiatan pengabdian masyarakat ini sudah dilakukan sebelum siswa siswi libur semester. Tujuannya, agar siswa-siswi dapat memilih tempat yang akan dijadikan lokasi pengabdian masyarakat. Lalu, pada 19 Januari 2024 hari terakhir proses dari hasil video pengabdian masyarakat dikumpulkan kepada pihak panitia pelaksana di sekolah.

Pada rangkaian kegiatan bela negara di Dodik Bela Negara RINDAM V/BRAWIJAYA  yang dilakukan selama 2 hari memberikan banyak pembelajaran bagi siswa-siswi kelas 7 dan 8 seperti kedisiplinan, membentuk karakter, dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab atas diri dan orang lain, “siswa siswi SMP BSS yang tidak bisa mengikuti kegiatan bela negara karena alasan kesehatan akan diberi tugas oleh sekolah agar memberikan rasa adil bagi yang mengikuti maupun tidak mengikuti.” Tutur Pak Najah. Kegiatan bela negara ini juga membawa respon yang baik dari wali murid kelas 7 dan 8, para wali murid juga berharap dari kegiatan bela negara ini bisa membawakan perubahan karakter dan attitude yang lebih baik dari anaknya, “Saat kegiatan bela negara berlangsung tidak ditemukan adanya kendala sama sekali, dikarenakan sudah dari jauh-jauh hari Bapak/Ibu guru dan panitia sudah mensosialisasikan kepada wali kelas, siswa siswi kelas 7 dan 8, lalu disampaikan pada orang tua sehingga jika ada yang tidak dipahami bisa langsung ditanyakan dan meminimalisir adanya miss komunikasi.” Tambahnya.

Persiapan yang dilakukan sebelum bela negara, apabila telah terbentuk kepanitiaan maka panitia tersebut harus melakukan agenda rapat untuk survei, menjadwalkan kegiatan untuk bela negara, menentukan tugas untuk siswa/siswi yang tidak bisa mengikuti bela negara, sehingga semua persiapan sudah tertata di juknis dan juga timelinenya. Hal menarik saat kegiatan bela negara berlangsung ketika hujan pun siswa siswi SMP BSS tetap antusias melakukan kegiatan tsb, “Adapun beberapa siswa-siswi yang mengeluh kepada pelatihnya, mengapa tidak dilanjutkan kegiatannya sedangkan siswa siswi membawa jas hujan? Hal itu dilakukan agar kesehatan para siswa siswi tetap terjaga.” Tambahnya. Diakhir peliputan, adanya harapan kedepan dari pelaksanaan kegiatan bela negara dan pengabdian masyarakat ini, “Seluruh siswa siswi bisa memunculkan perubahan perilaku yang lebih baik, sopan terhadap orang yang lebih tua maupun muda, bisa lebih dewasa dalam menyikapi sebuah masalah sebagai siswa, dan menumbuhkan rasa empati dan simpati sehingga tidak terjadi bullying.” Tutup Pak Najah. Alvira/Azra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *