Jebakan dalam Pola Asuh Elephant Parenting Style

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan elephant parenting style, Bunda? Elephant parenting style adalah pola asuh yang dianalogikan seperti induk gajah yang merawat bayi gajah. Induk gajah cenderung bersifat protektif serta memberikan kenyamanan dan keamanan bagi bayi gajah. Seperti induk gajah yang akan berlari melindungi anaknya jika anak gajah dalam kesulitan. Noted (bukan hanya perihal keamanan atau bahaya predator saja), melainkan sedikit ketidaknyamanan bayi gajah pun tak luput dari perhatian induk gajah.

Fokus inilah yang dianut atau diadopsi oleh kebanyakan para ibu-ibu muda yang memusatkan pengasuhan mereka pada hubungan yang lebih erat dengan anak mereka, “berfokus pada cinta, perhatian, dan perlindungan” ujar psikolog perkembangan, Tovah Klein, mengutip dari laman Parents.

Elephant parenting style mulai booming pada awal tahun 2014. Namun, sebenarnya pola asuh ini hampir mirip dengan pola asuh permisif. Pola asuh permisif adalah pola asuh yang menekankan kebebasan pada anak dan cenderung menuruti keinginan anak serta orang tua sangat terlibat dalam kehidupan sehari-hari sang anak.

Namun, apakah elephant parenting style sebenarnya baik untuk diterapkan? Sebelum penjabaran lebih luas, berikut beberapa dampak yang kurang baik dalam penerapan elephant parenting style:

  1. Anak cenderung “ketergantungan” dengan orang tua. Hal ini dikarenakan semua kegiatan anak akan selalu dibantu dan diarahkan oleh orang tua, sehingga anak pun kurang bisa menangani masalahnya sendiri.
  2. Anak kurang mandiri.
  3. Terkadang sulit mengembangkan identitas. Anak yang tergantung dengan orang tua dalam hal kebutuhan emosional, biasanya cenderung sulit mengenal dan mengembangkan identitas diri. Hal ini terjadi karena kebutuhan psikologis yang telah dipenuhi oleh orang tua.
  4. Pengasuhan berubah menjadi pola asuh helicopter.

Demikian beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ingin menerapkan elephant parenting style. Diharapkan dengan mengetahui beberapa dampak yang kurang baik, para orang tua lebih selektif dan kreatif dalam membimbing dan mengasuh buah hati.(Ed:Hd)

Sumber: wartabromo.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

rejekibet mt777 qt777 cv777 cv777 rr777 cv777 rejekibet rr777 rejekibet rejekibet