
Sebagai makhluk ciptaan Allah, kita tidak boleh berhitung, apalagi menghitung amal saleh, baik kepada sesama makhluk maupun kepada Allah Al-Jabbar (Yang Maha Memaksa). Itu karena kita tidak akan pernah bisa menghitung nikmat Allah kepada semua makhluk-Nya.
Dalam ilmu matematika dan ilmu sosial, terdapat beberapa pertanyaan sebagai berikut:
- Mengapa plus dikali plus hasilnya plus?
- Mengapa minus dikali plus atau sebaliknya plus dikali minus hasilnya minus?
- Mengapa minus dikali minus hasilnya plus?
Artinya adalah (+) berarti benar dan (-) berarti salah. Penjelasan dalam ilmu sosial sebagai berikut:
- Mengatakan benar terhadap sesuatu hal yang benar adalah suatu tindakan yang benar (+ x + = +).
- Mengatakan benar terhadap sesuatu yang salah, atau sebaliknya mengatakan salah terhadap sesuatu yang benar adalah suatu tindakan yang salah (+ x – = -) dan (– x + = -).
- Mengatakan salah terhadap sesuatu yang salah adalah suatu tindakan yang benar (– x – = +).
Ilmu matematika ternyata sarat makna. Kebenarannya dapat dijadikan sebagai “Pelajaran Hidup.”
Untuk matematika pembagian, contohnya sebagai berikut:
1 ÷ 1 = 1
1 ÷ 2 = 1/2
1 ÷ 10 = 1/10
1 ÷ 0 = ~ (tak terhingga)
Maknanya, ketika kita melakukan perbuatan baik seperti bersedekah dan mengharapkan balasan, semakin besar harapan kita, hasilnya akan semakin kecil. Namun, jika kita melakukannya dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apa pun—seperti 1 ÷ 0—hasilnya akan “tak terhingga,” yang artinya Allah akan memberikan balasan atas keikhlasan kita dengan balasan yang tak terhingga (penuh berkah dari Allah).
Tatkala kita memperbaiki niat kita, saat itulah Allah memperbaiki keadaan kita. Ketika kita menginginkan kebaikan untuk orang lain, maka kebaikan itu datang kepada kita dari arah yang tidak kita duga. Di saat kita hidup untuk membuat orang lain bahagia, Allah menjadikan orang lain membahagiakan kita. Oleh karena itu, carilah selalu kesempatan untuk “memberi,” bukan “mengambil.” Setiap kali kita memberi, maka di saat itulah kita diberi (oleh Allah) tanpa kita memintanya. (Ed:Hd)